Bagian I - "Pemahaman Telepati dan
Gelombang Pikiran"
Telepati berasal dari dua kata yaitu : “tele” berarti “jauh” dan “pathos” berarti “perasaan”. Telepati secara harfiah artinya adalah “merasakan dari jarak jauh”.
Telepati adalah gejala alamiyah yang sudah ada sejak kita masih bayi.
Semua anak bayi memiliki kemampuan telepati secara alamiyah. Anak bayi
belum mampu mengungkapkan perasaan dan keinginannya dengan kata kata. Ia
menyampaikan dan mengungkapkan keinginannya melalui perasaan yang
dipancarkan.
Ketika
seorang ibu pergi berbelanja kepasar dan anak bayinya yang masih
menyusu ditinggal sedang tidur dirumah, tiba tiba ia merasa gelisah dan
ingat pada anak bayinya dirumah. Ia tidak bisa berkonsentrasi untuk
belanja, fikirannya hanya tertuju pada bayinya. Air susunyapun mengalir
dengan sendirinya, ia tidak bisa menahan keinginannya nuntuk segera
pulang menemui bayinya. Ia segera kembali kerumah, dan didapatinya anak
bayinya sedang menangis, ia segera menggendong dan menyusui bayinya.
Hatinya menjadi tentram dan anak bayinya pun berhenti menangis. Itulah
hubungan telepati yang dilakukan seorang bayi kepada ibunya
Telepati adalah Kemampuan Alami
Sejak
bayi kita sudah mempunyai kemampuan telepati, karena pada anak bayi
otak kanannya lebih dominan daripada otak kiri. Seiring dengan
pertumbuhan usia, peranan pikiran sadar semakin dominan dan peranan
bawah sadar berkurang, maka kemampuan berkomunikasi dengan telepatipun
berkurang pula. Sebenarnya kemampuan telepati ini bisa diasah dan
dirawat terus dengan melakukan latihan. Telepati adalah cara
berkomunikasi menggunakan pikiran bawah sadar . Setiap orang bisa
melakukannya asal mau mencoba dan melatihnya, karena pada dasarnya
ketika masih bayi semua orang pernah melakukan komunikasi dengan
telepati. Kemampuan telepati jadi berkurang karena kita lebih banyak
menggunakan pikiran sadar daripada pikiran bawah sadar. Pancaran sinyal
telepati dilakukan oleh pikiran bawah sadar melalui otak belahan kanan,
dan diterima oleh penerima melalui otak belahan kanan pula.
Sinyal
yang diterima umumnya berupa perasaan. Hubungan telepati biasanya lebih
mudah dilakukan antara orang yang mempunyai hubungan emosi. Misalnya
antara ibu/bapak dengan anaknya, abang dengan adik, dua orang yang
sedang pacaran, karib kerabat, teman bisnis yang akrab, suami istri dan
lain sebagainya.
Sejarah Telepati
Dalam
sejarah tercatat nama Emanuel Swedenborgh seorang sarjana Swedia hidup
diabad 18. Semula ia lebih cenderung mempelajari ilmu alam tetapi
belakangan ia lebih tertarik dengan ilmu ghaib/occoultisme. Dalam suatu
rapat yang dihadiri kalangan cendekiawan, tiba tiba Swedenborgh
berlarian keana kemari, mukanya pucat penuh kekawatiran. Seperti orang
kurang waras ia mengatakan, baru saja terjadi kebakaran besar di
Stockholm, rumah sahabatnya terbakar namun rumahnya selamat dari amukan
api. Tiga hari kemudian ada kabar dari Stockholm bahwa kota itu
mengalami kebakaran besar. Umumnya sinyal telepati akan memancar kuat
secara otomatis ketika saat seseorang berada pada kondisi terjepit,
tertekan dan terdesak, dan saat seseorang dipengaruhi oleh perasaan
emosi, takut, gembira, cemas, yang kuat. Pada saat itu fikiran bawah
sadar (otak kanan) lebih dominan daripada fikiran sadar (otak kiri).
Seorang
dokter di Perancis bernama Andral mengisahkan suatu peristiwa ketika
terjadi pertengkaran antara seorang petani dengan pandai besi. Petani
itu mengeluh bahwa setiap malam jam 22 .00 – 24.00 telinganya diganggu
suara gemuruh seperti besi beradu sehingga menyebabkan ia tidak bisa
tidur.
Mendengar penuturan petani itu, pagi harinya Andral
memanggil pandai besi tetangganya dan bertanya kepada pandai besi itu,
aktivitas apa saja yang dilakukannya sekitar jam 22.00 – 24.00. Pandai
besi itu mengaku bahwa pada jam itu ia bekerja menempa besi sambil
membayangkan wajah petani tetangganya yang telah mendholimnya, dan ia
berharap suara besi yang ditempanya mampu menembus tembok kamarnya.
Andral lalu berkata:” Baik keinganmu telah tercapai, mulai saat ini
hentikanlah ulah jahatmu itu , atau aku adukan engkau kepada polisi” .
Malam hari berikutnya pandai besi itu menghentikan kegiatannya tersebut
dan petani itupun bisa tidur dengan tenang.
Fenomena Telepati
Saya pernah menerima sinyal
telepati dari ayah saya yang sedang sakit. Satu waktu ketika saya baru sampai
dikantor saya di PLN Gambir, tiba-tiba saya ingat ayah saya dan ingin sekali
menemuinya dengan segera. Keinginan saya untuk bertemu beliau begitu kuat, saya
tidak bisa konsentrasi kerja. Akhirnya saya minta staf saya menyiapkan
kendaraan dan mengantar saya kerumah ayah di Ciputat. Sampai dirumah ayah,
beliau keluar sambil memegang mulutnya yang tampak agak miring dan berkata:
”Bapak… sakit !” . Rupanya beliau terkena serangan stroke ringan, dan ingin
sekali bertemu dengan saya, karena ketika itu belum ada fasilitas telepon
sedang ia sangat butuh pada saya, tanpa sengaja fikiran yang kuat telah
memancarkan sinyal telepati yang kuat dan dapat saya terima”
”Saya juga pernah memanfaatkan
kemampuan telepati ini untuk berkomunikasi dengan seorang teman. Tahun 1989
belum ada fasilitas HP seperti sekarang. Satu ketika saya sedang berada di
Tangerang dan sangat butuh bertemu seorang teman yang tinggal di Bekasi. Saya
mencoba berkomunikasi dengan kekuatan fikiran, saya bayangkan wajah teman saya
itu, dan saya rasakan keberadaannya, saya sampaikan pesan bahwa satu jam lagi
saya akan datang kerumahnya. Saya rasakan bahwa ia telah menerima pesan saya.
Ketika saya sampai dirumahnya, ia sedang duduk diruang tamu, ketika ia melihat
saya ia berkata: ” Eh..bener lu, datang ! ” . Rupanya ia sudah merasa bahwa
saya akan datang kerumahnya. Saya tahu bahwa pesan saya sudah sampai padanya,
dari ucapannya itu, saya tidak pernah mengatakan padannya bahwa saya telah mengirim
sinyal telepati padanya”
Apa itu Gelombang Pikiran ?
Sebelum mengenal tentang Alpha Telepati, maka perlu dipahami dulu tentang gelombang pikiran.
Jaringan
otak manusia hidup menghasilkan gelombang listrik yang berfluktuasi.
Gelombang listrik inilah disebut brainwave atau gelombang otak.
Gelombang otak diukur dengan alat yang dinamakan Electro Encephalograph
(EEG). EEG ditemukan pada tahun 1929 oleh psikiater Jerman, Hans Berger.
Sampai saat ini, EEG adalah alat yang sering diandalkan para peneliti
yang ingin mengetahui aktivitas pikiran seseorang.
Penemuan
alat untuk mengukur gelombang otak berpengaruh positif terhadap perkembangan kekuatan
pikiran. Pikiran yang semula dianggap sebagai hal yang misterius, menakutkan,
dan dianggap fenomena supranatural, sekarang sudah diterima secara ilmiah sebagai
kondisi alami manusia.Dalam
satu waktu, otak manusia menghasilkan berbagai gelombang otak secara bersamaan.
Empat gelombang otak yang diproduksi oleh otak umumnya manusia yaitu beta,
alpha, theta, delta. Akan tetapi selalu ada jenis gelombang otak yang paling
dominan, yang menandakan aktivitas otak saat itu. Gelombang otak menandakan
aktifitas pikiran seseorang.
Saya
kira, cerita diatas sudah cukup sebagai pendahuluan untuk membuat anda
yakin bahwa pikiran kita memiliki gelombang nyata dengan satuan
frekuensi Hz yang dapat diukur secara ilmiah, serta tergambar bentuk
gelombangnya. Maka saatnya bersama, kita mulai
mengenal frekuensi gelombang Alpha yang sangat bisa dilakukan untuk
proses pengiriman pesan telepati. Karena menggunakan gelombang Alpha
ini, maka metode Mempengaruhi Orang Lain Tanpa Bertatap Muka ini saya
beri nama "ALPHA TELEPATI"